Kain tapis dari Palembang dan jumputan menjadi khas dalam setiap rancangan Ghea. Seperti pada HUT RI ke-65 kemarin, Ghea diundang Mohamad Oemar, Dubes RI di Roma, Italia untuk tampil dalam acara resepsi HUT RI ke-65 dan sekaligus menggelar peragaan busana yang dikemas dalam The Splendour of Indonesia yang berlangsung di Hotel Sheraton, Roma pada akhir September lalu. Acara yang juga menyajikan kesenian dari alat musik Sasando yang dibawakan Nicodemus Tenis itu diharapkan akan meningkatkan citra positif Indonesia serta memperluas cakupan kerja sama bilateral Indonesia dengan Italia.
Ghea bersama Ghea Fashion Studio berhasil memukau sekitar 500 orang yang hadir pada acara fashion show di Roma tersebut, di antaranya dari kalangan diplomatik, pejabat pemerintah, anggota parlemen, komunitas mode, pengusaha dan media massa.
Baru-baru ini, di sela-sela penyelenggaraan Milan Fashion Week yang menjadi salah satu kiblat dunia mode di dunia, Ghea kembali menghipnotis kalangan dunia mode di Milan dalam peragaan busana yang menggunakan bahan dan motif tradisional Indonesia.
General Manager Alta Roma, Asosiasi Mode dan Perancang Busana Italia, di Roma, Adriano Franchi, mengakui berbagai kain eksotik warisan budaya Indonesia yang dirancang Ghea Panggabean sesuai trend mode terkini dunia. Kain-kain eksotik ini dinilai unik dan berkualitas tinggi. Adriano Franchi, mengakui bahwa rancangan Ghea pantas menjadi menu utama pada Milan Fashion Week, pekan peragaan busana tahunan paling bergengsi bagi perancang mode papan atas Italia.
Ghea Panggabean bersama Ghea Fashion Studio pada Agustus lalu menggelar peragaan busana pada acara yang diadakan yayasan Prince Albert Donadation di Monte Carlo. Di kota yang menjadi salah satu kiblat mode dunia itu, ibu dari dua gadis gembar yang sudah dewasa ini berhasil menarik perhatian dan mendapat sambutan meriah dari kalangan dunia mode.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar